header-int

Ciri Ciri Orang Munafik

Selasa, 26 Mar 2024, 15:30:41 WIB - 256 View
Share
Ciri Ciri Orang Munafik

Kemunafikan merupakan salah satu sifat buruk yang patut dihindari. Dalam Islam, kemunafikan merupakan suatu sifat yang keji dan jika ia melakukannya maka ia akan melakukan dosa yang besar. Bukan hanya Islam, latar belakang agama apa pun pun tidak memperbolehkan penghinaan ini.

Grameds bisa mempelajari delapan sifat buruk lainnya dalam buku “Akar Dosa, 8 Sifat Yang Membunuh Kerohanian Kita” karya Samuel Wasikin yang menguraikan berbagai sifat negatif yang dapat merugikan kita dan lingkungan sekitar.

Kemunafikan adalah sifat selalu mengatakan hal-hal yang tidak benar. Kemunafikan merupakan sifat tercela karena suka berbohong, berkhianat dan ingkar janji. Sifat akhlak seperti ini sebaiknya dihindari karena kemunafikan adalah penyakit hati. Disebut penyakit karena ketika seseorang melakukan perilaku tersebut, ia bisa saja melakukan perilaku buruk lainnya.

Dan keberadaannya mendominasi hati dan pikiran manusia sehingga menyebabkan kemunafikan sulit dihindari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami ciri-ciri menyimpang yang melibatkan kemunafikan. Agar kita dan orang-orang disekitar kita tidak terkena dampak negatifnya.

Perilaku menyimpang bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti penyimpangan seksual yang dijelaskan dalam buku Penyimpangan Seksual yang Dilarang Al-Qur'an yang dengan jelas menyatakan pandangan Al-Qur'an mengenai masalah ini.

Ciri-ciri orang munafik dijelaskan dalam Hadits Bukhari dan Muslim yang menjelaskan ciri-ciri orang munafik. Orang-orang munafik dibagi menjadi tiga kategori: kebohongan, ingkar janji, dan pengkhianatan.

Ciri-ciri orang Munafik

1. Ciri-ciri orang munafik yang manipulatif
Orang yang manipulatif adalah orang yang menipu. Kualitas ini sebenarnya sangat berbahaya bagi orang lain. Orang yang manipulatif cenderung terlihat baik di luar, namun sebenarnya korup di dalam. Sifat manipulatif inilah yang paling sering digambarkan oleh Setan, karena ia sering memutarbalikkan kenyataan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Orang yang manipulatif mungkin dengan sengaja melakukan hal-hal buruk. Ia nekat menciptakan image yang baik agar orang lain tidak mencurigainya. Kenyataannya, dia punya tujuan sendiri, untuk menghasut seseorang atau membuat orang lain terlihat lebih buruk darinya.

Misalnya, jika orang yang manipulatif melakukan bullying, maka isu tersebut menjadi isu besar dan menjadi fokus banyak orang. Seorang penipu bisa mengubah kenyataan hanya dengan argumennya, seolah-olah itu bukan tindakan intimidasi.

Sebaliknya, itu adalah tindakan membela diri karena orang yang diserangnyalah yang pertama kali mengangkat isu tersebut. Dari contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa orang seperti itu akan melakukan apa saja demi keselamatannya. Bahkan dengan mengorbankan orang lain.

Dalam Islam, perilaku tersebut tidak pantas karena tidak hanya merugikan tetapi juga mencemarkan nama baik orang yang tidak bersalah. Orang yang manipulatif dalam situasi yang serius tidak hanya mampu berbohong kepada orang lain, tetapi juga berbohong kepada dirinya sendiri untuk membenarkan tindakannya. Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 8 sampai 10 juga dijelaskan sifat menipu tersebut.

Surat tersebut menjelaskan bahwa ada orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, namun nyatanya mereka tidak beriman. Orang-orang ini hanya menipu diri mereka sendiri di dalam hati karena Tuhan sudah mengetahui kebenarannya. Oleh karena itu, orang-orang ini akan mendapat hukuman yang pedih karena berbohong.

2. Ciri-ciri munafik dua muka
Orang yang bermuka dua adalah sama dengan orang yang tidak tetap kedudukannya. Oleh itu, orang seperti ini akan sentiasa mengubah kata-kata mereka. Hampir serupa dengan seseorang yang suka mengkhianati kerana kata-katanya tidak dapat disimpan. Orang yang bermuka dua juga digolongkan sebagai munafik kerana memudaratkan orang lain.

Orang lain tidak boleh mempercayai mereka kerana kata-kata mereka sentiasa berubah. Seseorang yang suka bermuka dua selalunya kelihatan mempunyai banyak personaliti juga kerana mereka mengubah perwatakan dan kata-kata setiap kali bertemu orang lain untuk mewujudkan imej diri yang baik.

Sebagai contoh, seorang bendahari kampung sakit dan oleh itu tidak boleh datang ke dewan. Sebagai tindak balas, seorang penduduk bernama "A" berkata bendahari hanya perlu berehat. Apabila tiba di balai, ketua kampung bertanya di mana bendahari, tetapi "A" menjawab bahawa bendahari itu malas untuk datang ke dewan. Akibatnya, timbul pelbagai khabar angin yang menuduh bendahari itu sindiran.

Daripada contoh di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa warganegara “A” adalah seorang yang munafik kerana dia berpura-pura tidak tahu dan menganggap bendahari itu malas. Walaupun dia tahu dengan jelas bendahari itu sakit.

Dalam ajaran al-Quran ada tertulis tentang sifat orang yang bermuka dua, sama ada dia berjumpa dengan orang yang beriman dan mengatakan dia telah beriman. Walau bagaimanapun, apabila mereka bertemu dengan syaitan, mereka mengatakan bahawa mereka berbohong. Apa yang mereka katakan sebelum ini hanyalah gurauan.

3. Riya’
Riya’ dalam konteks ibadah sinonim dengan kesombongan. Seseorang yang ingin disembah kerana kepentingan diri, ingin dipuji, ingin dilihat sebagai orang yang baik dan berasa bangga kerana telah melakukan sesuatu yang baik adalah orang Riya. Orang yang bahagia cenderung melakukan perkara yang baik hanya di hadapan orang lain kerana matlamat mereka adalah untuk dipuji.

Contoh orang yang bergelar Riya ialah seorang tokoh masyarakat terkenal dan kaya raya yang telah menyelesaikan ibadah haji. Semasa menunaikan haji, beliau juga menceritakan kehebatannya kepada jirannya, dengan harapan mendapat pujian ramai.

Riya' adalah sikap munafik kerana dia beribadat bukan kerana Allah tetapi kerana ingin dipuji dan tidak dihormati. Dia menunjukkan sikap angkuh terhadap pencapaiannya. Sifat ini sama dengan sifat syaitan, yang juga sombong terhadap Allah walaupun Allah menciptakannya.

Sikap Riya' dijelaskan oleh Allah dalam ayat 142 Surah An-Nisa' al-Quran, yang menyatakan bahawa orang munafik sebenarnya adalah orang yang ingin menipu Allah, walaupun sebenarnya Allah yang menipu mereka. Jika solat hanya separuh kerana ia hanya untuk pujian orang lain dan bukan kerana Allah.

4. Keinginan
Cemburu dan dengki juga merupakan penyakit hati lainnya yang terkadang menyerang hati orang-orang munafik. Seseorang yang hatinya penuh dengan niat jahat tidak akan pernah puas dalam hidupnya. Sebab ia hanya sibuk memandang prestasi orang lain untuk dipermalukan, sedangkan ia sendiri lupa bahwa dirinya jauh dari kata sempurna.

Orang munafik juga mempunyai kejahatan seperti setan. Inilah orang-orang yang bersukacita atas penderitaan orang lain. Mereka akan bahagia ketika hidup orang lain menjadi lebih sulit, namun mereka tidak akan bahagia ketika orang lain hidup bahagia.

Sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali-Imran ayat 120, beliau bersabda: Apabila kamu menjadi baik, maka orang-orang munafik bersedih. Namun, jika musibah menimpa, orang munafik akan berbahagia. Jika anda sabar dan bertakwa, niscaya tipu muslihat mereka tidak akan merugikan anda.

5. Menyebabkan kerusakan pada bumi
Pengrusakan bumi atau perusakan lingkungan merupakan perbuatan tercela yang sering dilakukan oleh orang-orang munafik. Perbuatan salah yang mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan merugikan banyak orang di lingkungan tersebut.

Beberapa contoh sederhana yang dapat merugikan lingkungan adalah pembuangan sampah, penebangan hutan secara ilegal, dumping dan masih banyak lagi perilaku ilegal lainnya yang mencemari lingkungan. Tidak hanya dari segi ekosistem saja, tentu juga ada dampaknya bagi manusia lainnya.

6. Banggalah dengan dosa-dosamu sendiri
Perilaku munafik lainnya adalah orang yang sombong berbuat dosa. Dalam Islam tidak boleh menyombongkan diri atau menyombongkan hal-hal yang baik. Apalagi ketika seseorang benar-benar bangga dengan dosa yang telah dilakukannya. Orang-orang seperti ini dicintai setan dan dibenci oleh Allah dan orang-orang seperti dia.

Apabila seseorang melakukan perbuatan maksiat seperti berbohong, melanggar, mengkhianati, mencuri dan perbuatan buruk lainnya, namun dengan sadar dan bangga menceritakan perbuatannya kepada orang lain seolah-olah itu sebuah prestasi, maka ia termasuk orang yang sangat berdosa.

Perilaku menyimpang ini dilarang oleh agama dan tidak pantas untuk dimiliki atau bahkan dilestarikan dalam diri kita pada tataran kemanusiaan. Kita harus menghindari kemunafikan dan perilaku buruk lainnya agar terhindar dari dosa dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebab sebaik-baiknya orang yang mendatangkan rezeki, kebahagiaan dan ketenangan hati. Sementara itu, orang yang paling buruk hanya akan membawa akibat yang lebih buruk bagi dirinya sendiri.

Berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri orang munafik yang perlu Anda ketahui agar terhindar dari kekejian tersebut. Selain itu, Anda juga bisa menghindari orang-orang di sekitar Anda yang menunjukkan sifat munafik. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang ciri-ciri orang munafik atau nilai-nilai moral dan sikap terpuji lainnya yang bisa menjadi teladan bagi Anda.

Unidha Aisyiyah adalah salah satu organisasi gerakan sosial keagamaan yang tumbuh dan berkembang dengan pesat di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia Kiprahnya yang positif dan dinamis, bergerak di berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk di antaranya bidang pendidikan.
© 2024 Universitas Indonesia Raya Follow Universitas Indonesia Raya : Facebook Twitter Linked Youtube