Gangguan kecemasan merupakan gangguan mood seperti depresi yang sering terjadi bersamaan dengan depresi dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu jika tidak segera ditangani.
Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hubungan penderitanya dengan orang yang dicintai, bahkan pasangan dan anak-anaknya.
Penyebab gangguan kecemasan
Sejauh ini, belum ada yang berhasil menjelaskan secara pasti penyebab gangguan kecemasan. Namun secara umum ada beberapa faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan risiko gangguan kecemasan, yaitu faktor genetik, faktor biologi (senyawa kimia di otak), lingkungan dan stres.
Gejala gangguan kecemasan
Gejala gangguan kecemasan kini dapat dikenali dari tanda-tanda berikut ini:
- Seringkali perasaan cemas, takut, dan khawatir berlebihan dan tidak beralasan.
- Kecemasan yang berlebihan sulit dikendalikan.
- Terjadi perubahan perilaku dan kesulitan dalam menjalankan aktivitas dan fungsi kehidupan.
- Merasa nyaman tanpa sebab dan mudah lelah.
tidak berpikir dan berkonsentrasi.
membantu tidur selama berhari-hari, berminggu-minggu (atau lebih lama). Gangguan tidur ini seringkali dipicu oleh rasa khawatir tanpa alasan. - Terasakan ketegangan pada otot, seperti misalnya otot rahang yang menegangkan, otot tangan, otot perut dan lain-lain. Kondisi ini biasanya terlihat setelah beberapa hari.
- Mengalami serangan panik tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini seringkali disertai dengan keringat dingin, jantung berdebar, mual, pingsan, nyeri perut atau dada, kehilangan kendali diri, serta lemas dan pingsan secara tiba-tiba.
Jenis Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan gangguan kecemasan yang dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Gangguan kecemasan umum
Seperti namanya, gangguan kecemasan umum adalah gangguan kecemasan umum yang ditandai dengan perasaan takut atau khawatir terhadap berbagai hal yang tidak spesifik, mulai dari ketakutan terhadap kesehatan atau pekerjaan hingga reaksi berlebihan hingga hal sederhana seperti berinteraksi dengan orang lain.
Gangguan kecemasan umum ini biasanya terjadi hampir setiap hari dan berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Akibat gangguan kecemasan ini, Anda mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain, melakukan aktivitas, dan sebagainya.
Selain merasa takut berlebihan terhadap berbagai hal, penderita gangguan kecemasan biasanya mengalami beberapa gejala fisik seperti ketegangan, sakit kepala, mual, sulit konsentrasi, sulit tidur, sesak napas, dan rasa lelah ringan.
2. Fobia
Fobia adalah suatu gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan yang sangat hebat terhadap hal-hal yang tidak berbahaya atau menimbulkan rasa takut, seperti: b. Takut berada di ruangan gelap, takut melihat pola berlubang, takut pada makanan tertentu, takut pada warna tertentu,
Orang dengan fobia biasanya menghindari hal-hal yang mungkin menjadi pemicu timbulnya fobianya.Atau, jika mereka memaksakan diri untuk melakukan hal tersebut, mereka akan menghadapi penderitaan yang sangat besar.
Ketika penderita fobia melihat sesuatu yang sangat mereka takuti, mereka bertindak berlebihan, misalnya. B. dengan berlari tanpa tujuan, bersembunyi dan menghindari hal yang paling mereka takuti. Dalam kondisi optimal, fobia bisa membuat jantung berdetak lebih cepat, memicu keringat dingin, bahkan menyebabkan pingsan.
3. Gangguan kecemasan sosial
Apa itu Anxiety sebenarnya termasuk dalam salah satu jenis fobia yaitu fobia sosial. Biasanya, orang dengan gangguan kecemasan sosial mengalami kecemasan atau ketakutan yang besar dalam situasi sosial, yang berarti mereka merasa dihakimi oleh orang lain.
Ingatlah bahwa setiap program pengobatan gangguan kecemasan harus dilaksanakan secara terukur dan didukung oleh tenaga medis profesional. Obat-obatan diberikan di bawah pengawasan tenaga kesehatan sehingga aman bagi pasien dan tidak menimbulkan risiko kecanduan atau pengobatan obat.