Pada Sabtu (10 Januari 2016), Ikatan Alumni Universitas Indonesia menyelenggarakan seminar bersama Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Wira Makara) “Seminar Satu Hari Bela Negara: Perang Asimetris dan Ancaman Perang Asimetris”.
Seminar yang digelar di aula FIB UI Gedung 9 ini mempertemukan tiga pakar pertahanan negara yaitu Profesor Budi Susilo Swepandji, DEA (Gubernur Lemans 2011-2016, Guru Besar UI Fakultas Teknik), Wakil Rektor. Marshall (purnawirawan) Dr. Quesnadi Kardi, MSc., MDF., RCDS (Kepala Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tahun 2005, Rektor Federal UPN Jakarta 2011-2014), kemudian Dr. Agus Hasan "Yono" Reksoprojo (Tim Komando TNI Tenaga Ahli C4ISR dan Manajemen Menwa Iluni UI).
Dalam acara yang dihadiri oleh akting UI Kepala Bagian Kemahasiswaan Arman Nefi, upaya dilakukan untuk menonjolkan strategi perang lembaga pendidikan (peran strategis kaum intelektual) dalam menghadapi ancaman perang asimetris. Yono, mantan pakar Panglima TNI dan Pengurus UI Iluni Menwa, menjelaskan perang asimetris merupakan peran yang mengabaikan norma-norma peperangan yang berlaku secara internasional.
“Pihak penggoncang tidak perlu mengirimkan tentara ke depan medan perang dan senjata berat seperti perang tradisional, tetapi bisa menguasai sumber daya musuh,” kata Yono.
Ancaman perang asimetris di Indonesia sangat beragam. Menurut mantan rektor UPN Kusand, bahaya perang asimetris antara lain berkembangnya radikalisasi atau terorisme, penguasaan sumber daya asing, pencurian sumber daya maritim oleh kapal asing, dan ketergantungan berlebihan terhadap barang asing.
Berkaitan dengan hal tersebut, dunia pendidikan merupakan bagian penting dalam pertahanan negara, karena dunia pendidikan merupakan landasan otak yang strategis bagi pendidikan warga negara yang cerdas. Bela negara dengan pola pikir nasionalis dan patriotik menyadarkan warga bahwa ancaman tidak hanya datang dari fisik tetapi juga dari aspek kehidupan sehari-hari seperti ketahanan pangan, pandangan radikal dan arus informasi supersonik yang masif.
Untuk memperkuat peran lembaga pendidikan dalam memerangi peran asimetris, Gubernur Lemanas RI Budi Susilo mengusulkan beberapa hal, antara lain agar lembaga pendidikan nasional mendefinisikan kembali definisi negara sebagai sesuatu yang patut mendapat perhatian dan perhatian terkait dengan permasalahan geopolitik saat ini. . . ketentuan
Seminar yang dihadiri anggota Resimen Mahasiswa Berbagai Perguruan Tinggi (MENWA) ini bertujuan untuk melaksanakan UU No. 3 v. 2002, khususnya UU 2d) untuk melaksanakan bela negara melalui pelatihan vokasi. Korps Alumni Mahasiswa Pelayanan UI.
Peran Institusi Pendidikan Hadapi Ancaman Perang Asimetris
Rabu, 20 Mar 2024, 16:17:00 WIB - 1066 View